MINAHASA, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XIII/Merdeka Eva Santos Matondang didampingi Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XIII/Merdeka Esmu Fajar Setyawan dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcabrem 131 PD XIII/Merdeka Mita Robert Giri bersama Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XIV Kodim 1302/Minahasa Dayu Slamet Raharjo, meninjau langsung pelatihan kerajinan pemanfaatan Eceng Gondok, Jumat (13/3/2020) di pos kesehatan peduli remaja dan reproduksi terpadu “Alamanda” Kodim 1302/Minahasa.
Pada kesempatan tersebut Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XIII/Merdeka menyempatkan mencoba membuat kerajinan tangan yang bahan dasarnya dari Eceng Gondok tersebut.
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XIII/Merdeka Eva Santos Matondang mengatakan bahwa gagasan program pelatihan kerajinan berbahasan dasar tanaman Eceng Gondok ini sangat kreatif dan strategis dalam mendukung program pemerintah dalam pelestarian dan kebersihan Danau Tondano.
“Gagasan pelatihan kerajinan dengan bahan Eceng Gondok memiliki sangat kreatif dan memiliki nilai ekonomi bagi para peserta dan Kabupaten Minahasa secara khusus.”tegas Eva sambil menegaskan sangat mengapresiasi kreatifitas melaksanakan pelatihan ini.
Sementara itu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XIV Kodim 1302/Minahasa Dayu Slamet Raharjo juga menyampaikan terimakasih kepada Ketua Persit KCK Daerah XIII/Merdeka bersama Wakil Ketua Persit KCK Daerah XIII/Merdeka dan Ketua Persit KCK Koorcabrem 131/Santiago serta para pengurus Persit KCK Daerah XIII/Merdeka yang sudah berkenan meninjau tempat latihan kerajinan kami ini merupakan suatu kehormatan dan tentunya sangat memotivasi kami anggota Persit KCK Cabang XIV Kodim 1302/Minahasa dalam meningkatkan ketrampilan kami.
“Kedatangan ketua Persit KCK PD XIII/Merdeka bersama rombongan merupakan satu penghargaan dan motivasi bagi pelaksana dan peserta pelatihan ini.”ujarnya sembari menuturkan kalau program pelatihan ini bentuk dukungan nyata bagi pelaksanaan karya bakti Kodim 1302/Minahasa khususnya yang terkait dengan program pelestarian dan kebersihan danau Tondano
Sementara itu ditempat yang sama, pelatih kerajinan Tugiono mengutarakan bahwa bahan baku tanaman Eceng Gondok diambil dari danau Tondano, dimana sebelum diolah bahan baku dasar di jemur paling lambat dua Minggu dengan menggunakan alat pendukung antara lain kayu dan tripleks.
“Proses pengelolaan kerajinan dalam pelatihan ini sangat mudah dan mendapat antusias para peserta yang ikut pelatihan.”tandas sosok pelatih kerajinan asal Solo mantan
pelaku usaha kantin di Grup 2 Kopasus Batalyon 21 itu.
.jpeg)
.jpeg)
No comments:
Post a Comment